suratkabar.com

Japanese Yakimono
Bali Incense

Domain For Sale

suratkabar.com

News Indonesia SuratkabarCom

The Latest News.....

Peraturan Tegas, Upaya Melindungi Para Filatelis
14/11/2004 (21:00)

JAKARTA (LoveIndonesiaPhilately) - Filateli, atau hobi mengumpulkan dan mempelajari prangko dan benda pos lainnya, berkembang antara lain karena banyaknya kegiatan yang mendukung hobi tersebut. Salah satu kegiatan yang kerap dilakukan adalah pameran filateli. Pameran tersebut ada yang bersifat lokal, nasional, sampai tingkat dunia.

Selain pameran yang sifatnya hanya mempertontonkan koleksi benda-benda filateli, sering kali diadakan juga pameran yang bersifat kompetitif. Dalam pameran semacam ini, para filatelis berusaha memamerkan koleksi terbaik mereka untuk dinilai suatu dewan juri yang akan menentukan koleksi tersebut memperoleh nilai tertentu dan merebut medali sesuai nilainya. Medali yang disediakan mulai dari medali perunggu sampai medali emas besar, setingkat di atas medali emas.

Dalam pameran filateli, selain mempertontonkan koleksi benda-benda filateli, biasanya disertai pula dengan penjualan beragam benda dan peralatan pendukung hobi filateli. Mulai dari penjualan yang dilakukan oleh administrasi pos resmi suatu negara, sampai yang ditawarkan para pedagang filateli yang membuka gerai di lokasi pameran.

Sayangnya, dalam pameran semacam itu, terkadang dijual juga benda-benda filateli ilegal, yang sebenarnya bila diikutkan dalam koleksi suatu pameran akan mengurangi nilai koleksi itu.

Benda-benda ilegal itu bisa berupa prangko atau benda filateli palsu, prangko asli dengan cap (stempel) pos palsu, maupun prangko yang sebenarnya tidak pernah diterbitkan oleh suatu negara, atau prangko yang diterbitkan oleh seseorang dengan mencantumkan nama negara yang sebenarnya tak ada.

Penjualan semacam itu terjadi, bisa karena ketidaktahuan pedagang prangko itu, namun bisa juga justru untuk mencari untung dengan memanfaatkan ketidaktahuan filatelis, khususnya filatelis pemula.

Sekadar percaya pada si pedagang, namun belakangan si filatelis yang membeli benda dari pedagang itu kecewa, karena ternyata benda filateli yang dibelinya palsu dan tak bernilai. Tentu saja hal itu harus dicegah, karena dapat membuat orang nantinya tak percaya lagi pada filateli.

Akibatnya, jumlah filatelis akan terus turun dan hobi itu menjadi tak menarik lagi.

Menarik mungkin untuk dicontoh hal yang telah dilakukan panitia Pameran Filateli Hong Kong 2004 Stamp Expo, yang berlangsung beberapa bulan lalu di Hong Kong. Dalam pameran itu, panitia secara tegas telah menutup gerai beberapa pedagang filateli yang terbukti menjual benda-benda filateli ilegal. Mereka juga dikenai denda dan namanya masuk daftar hitam (black list), yaitu pedagang benda filateli yang harus dihindari oleh para filatelis.

Panitia dapat bertindak tegas karena memang sebelumnya telah mencantumkan dalam aturan pameran tersebut. Dalam aturan yang mengikat kontrak antara panitia dengan pedagang filateli yang menyewa gerai pada pameran tersebut disebutkan antara lain, "Pedagang tidak boleh menjual, menawarkan atau memamerkan semua produk di gerai mereka, selain yang dikeluarkan resmi oleh administrasi pos yang diakui oleh Federasi Filatelis Inter-Asia dan koin atau mata uang kertas yang diakui keasliannya oleh Hong Kong Numismatic Society.

Pihak pos setempat, berhak untuk melarang produk (benda filateli) yang diragukan keasliannya, serta berhak mengeluarkan dari pameran (dan memberi denda) pedagang prangko yang melakukan hal itu, sekaligus melarangnya ikut dalam pameran (di negara itu) pada masa mendatang."

Dalam aktivitasnya, panitia mengutus staf khusus gabungan filatelis senior dan petugas pos setempat, untuk setiap hari mengecek benda-benda filateli yang dijual di semua gerai, selama pameran berlangsung. Mereka bahkan tak segan meneliti secara khusus, benda-benda filateli yang dicurigai.

Kini, di Indonesia akan berlangsung pameran filateli tingkat nasional. Acara yang diberi nama "Festival dan Pameran Filateli Nasional Soerabaija 2004" itu akan berlangsung di Plenary Hall, Plaza Tunjungan, Surabaya, dari 16 sampai dengan 21 Desember 2004.

Para filatelis berharap, Perkumpulan Filatelis Indonesia bekerja sama dengan PT Pos Indonesia dapat juga meniru langkah yang dilakukan panitia pameran filateli di Hong Kong. Melindungi para filateli melalui aturan yang tegas untuk semua. Semoga. (B-8)

Suara Pembaruan 14 November 2004
Last modified: 11/11/04


HOME | Today's News | Shopping | Add URL

Copyright 1999-2004 © SuratkabarCom Online