![]()
![]() | ![]()
Dari Arnold Schwarzenegger sampai Panfila 2004
Sebagaimana diberitakan Associated Press, prangko itu diterbitkan 30
Juli 2004, bertepatan dengan ulang tahun ke-57 Schwarzenegger.
Prangko yang menggambarkan potret Schwarzenegger dengan busana resmi
berupa jas lengkap itu didesain oleh Hannes Margreiter, dan dicetak
dalam jumlah 600.000 keping. Sejumlah kalangan memperkirakan, prangko
itu akan segera habis terjual. Pembelinya bukan hanya kalangan
filatelis (kolektor prangko dan benda-benda pos lainnya), tetapi juga
para penggemar Arnold Schwarzenegger dari berbagai negara.
Arnold memang beruntung, masih hidup tapi wajahnya sudah dapat
dijadikan desain prangko. Dibandingkan Austria, Indonesia lebih ketat
peraturannya untuk menerbitkan prangko. Tokoh yang masih hidup dan
dapat dijadikan desain prangko hanyalah Presiden dan Wakil Presiden
RI. Lainnya, kalau mau tampil dalam prangko, terpaksa menggunakan
prangko yang dikenal dengan nama Prisma, singkatan dari Prangko
Identitas Milik Anda.
Prangko Prisma kini ada beragam desainnya. Ada yang desainnya gambar
ikan hias jenis ikan koi, gambar burung, gambar tangan berjabat
tangan, dan gambar bunga. Di sebelah prangko, ada bidang kosong yang
dipisahkan oleh perforasi (gigi prangko). Di bidang kosong itulah,
siapa pun yang berminat dapat mencetak wajahnya atau lambing lembaga
dan perusahaan bersangkutan. Tak heran bila prangko Prisma, selain
digunakan untuk berkirim surat, juga dimanfaatkan untuk media promosi
sejumlah orang, lembaga dan perusahaan.
Berbicara mengenai prangko Indonesia, bertepatan dengan HUT ke-59
Proklamasi Kemerdekaan RI, Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi
(Ditjen Postel) akan menerbitkan prangko seri "Kendaraan Kepresidenan
RI". Prangko yang desainnya cukup indah itu akan terbit tepat pada 17
Agustus 2004.
Sementara itu, menyambut kegiatan pramuka berupa jambore udara dan
jambore internet yang pertama kalinya diadakan di kawasan Asia-
Pasifik dan Gerakan Pramuka dipercaya sebagai penyelenggaranya, PT
Pos Indonesia telah menerbitkan sampul peringatan the First Asia-
Pacific Air Internet Jamboree 2004. Sampul (amplop) khusus itu
diterbitkan dalam jumlah terbatas, hanya sebanyak 3.000 lembar. Pada
saat pembukaan acara itu di Kompleks Pramuka Cibubur, Jakarta Timur,
awal Agustus lalu, Menteri Negara Komunikasi dan Informasi, Syamsul
Muarif, telah menandatangani sejumlah sampul peringatan tersebut.
ISTIMEWA
SAMPUL PERINGATAN - Sampul peringatan the First Asia-Pacific Air
Internet Jamboree 2004 yang diterbitkan PT Pos Indonesia dalam jumlah
terbatas.
Cukup Banyak
Penerbitan prangko dan sampul peringatan itu hanyalah sebagian kecil
dari aktivitas filateli, sebagai hobi mengumpulkan dan mempelajari
prangko dan benda pos lainnya. Walaupun saat ini telah banyak hobi
lainnya yang terlihat lebih menantang, seperti main computer game,
internet, bahkan extreme sports, kegiatan filateli masih cukup banyak
dilakukan.
Akhir Agustus 2004, akan diadakan suatu lokakarya filateli di
Yogyakarta. Penyelenggaranya, Ditjen Postel, mengundang sejumlah
narasumber untuk memeriahkan acara sehari penuh itu. Sementara itu,
sebulan kemudian di Bandung akan diadakan suatu pameran filateli
tematis dan sekaligus pameran mata uang.
Namun bagi para filatelis Indonesia, tampaknya yang paling ditunggu-
tunggu adalah Pameran Filateli Nasional (Panfila) 2004 yang akan
diadakan pertengahan Desember mendatang di Surabaya. Dalam pameran
itu akan tampil koleksi-koleksi terbaik para filatelis Indonesia
untuk ikut dalam kompetisi memperebutkan sejumlah medali. Di samping
itu, akan diadakan pula pertemuan wakil-wakil filatelis dari berbagai
daerah di Indonesia, melalui Rapat Tahunan Nasional Perkumpulan
Filatelis Indonesia (PFI), yang diadakan bersamaan dengan Panfila.
Di tingkat internasional, akhir Agustus sampai awal September 2004 di
Singapura akan berlangsung pameran filateli bertajuk World Stamp
Championship, yang khusus memamerkan koleksi-koleksi terbaik dari
seluruh dunia untuk berkompetisi memperebutkan medali dan penghargaan
sebagai koleksi terbaik tingkat dunia.
Selain pameran yang bersifat kompetisi, diselenggarakan pula Kongres
Federation Internationale de Philately (FIP), sebagai federasi
tingkat dunia di bidang filateli. Indonesia lewat PFI juga
mengirimkan delegasinya pada acara itu.
Hal yang mencuat dalam pokok bahasan adalah semakin meningkatkan hobi
filateli di kalangan kaum muda dan masyarakat pada umumnya. Suatu hal
yang juga menjadi perhatian PFI. Namun mengajak kaum muda mencintai
filateli, tentu tidak bisa dengan paksaan atau sekadar penyuluhan dan
lokakarya saja. Perlu ada kegiatan berkesinambungan. "Pokoknya, harus
dibikin supaya kegiatan filateli itu fun, menyenangkan dan bikin
orang betah aktif berfilateli," ujar seorang filatelis senior
beberapa waktu lalu, dan ditambahkannya, "Tapi bagaimana caranya?".
Inilah yang perlu dicarikan jawabannya.
Semoga terjawab. (B-8)
SUARA PEMBARUAN DAILY
15 Agustus 2004
Last modified: 12/8/04
HOME | Today's News | Shopping | Add URL Copyright 1999-2004
© SuratkabarCom Online
|