|
Unik, Kartu Pos Kuno Surabaya
JAKARTA (LoveIndonesiaPhilately) -
Ada banyak pilihan untuk mengoleksi suatu benda. Salah satunya adalah
koleksi kartu-kartu pos bergambar. Kolektor kartu pos bergambar
semacam itu mengumpulkan benda-benda koleksi dengan beragam cara. Ada
yang mengumpulkan semua kartu pos dari mana saja, namun ada yang
mengkhususkan diri dengan spesialisasi koleksi yang lebih terperinci.
Spesialisasi koleksi itu sendiri bisa dibagi ke dalam berbagai
kategori. Ada yang mengumpulkan kartu pos bergambar dari masa
tertentu, misalnya di Indonesia, ada kolektor yang mengkhususkan
mengumpulkan kartu pos dari masa sebelum Perang Dunia I tahun 1918,
lalu ada yang mengumpulkan kartu pos dari masa sampai akhir Perang
Dunia II tahun 1945, dan ada juga yang mengumpulkan kartu pos dari
kurun antara Indonesia merdeka di tahun 1945 sampai masa kini.
Ada lagi yang lebih spesifik. Kolektor-kolektor semacam ini
mengumpulkan kartu pos sesuai dengan tema yang diminatinya. Tak heran
bila ada kolektor yang khusus mengumpulkan kartu pos dengan gambar
kuda, pesawat terbang, kegiatan pramuka, hotel-hotel di sebuah
negara, dan banyak lagi.
Di antara sekian banyak koleksi yang spesifik itu, tentu banyak juga
yang mengumpulkan kartu pos dari suatu kota yang mengingatkan
kenangan tertentu bagi diri kolektor itu. Di Indonesia dan beberapa
negara lain misalnya, ada kolektor yang khusus mengumpulkan kartu pos
bergambar Jakarta tempo dulu maupun kota-kota lain di masa pendudukan
Hindia-Belanda.
Termasuk yang juga banyak diminati adalah kartu pos bergambar dari
Surabaya di zaman Hindia-Belanda itu. Lebih unik lagi, ada yang
mengumpulkan kartu pos bergambar kota Surabaya hanya bila kartu pos
itu benar-benar dikirim dari kantor pos di Surabaya, jadi pada bagian
belakang kartu pos itu ada cap (stempel) pos kota Surabaya.
Cap pos Surabaya dari masa Hindia-Belanda memang beragam. Ada yang
menggunakan nama "Soerabaja", "Soerabaija", dan lainnya. Salah satu
bentuk cap pos itu kini digunakan untuk acara bertajuk Festival dan
Pameran Filateli Nasional Soerabaija 2004 yang berlangsung di Plenary
Hall, Plaza Tunjungan I, Surabaya, Jawa Timur, 16-21 Desember 2004.
Dalam pameran tersebut, pengunjung dapat melihat betapa beragamnya
koleksi para filatelis, termasuk banyaknya jenis dan bentuk cap pos
yang dibubuhkan pada surat pos maupun kartu pos.
Surabaya memang kota yang selalu aktif mengadakan kegiatan untuk
menunjang hobi filateli. Menurut catatan Pieter Storm van Leeuwen,
seorang pedagang prangko asal Belanda, pameran filateli yang pertama
di Indonesia diselenggarakan tanggal 8-9 Januari 1930 di Malang, Jawa
Timur. Setahun kemudian pada tanggal 3-5 April 1931 Soerabajasche
Vereeniging van Postzegelverzamelaars (Perkumpulan Kolektor Prangko
Surabaya) menggelar pameran filateli di Jalan Embong Malang,
Surabaya.
Kini, 75 tahun setelah pameran filateli yang bersejarah itu, kembali
Surabaya akan menggelar Panfila yang secara kebetulan terletak
berdekatan dengan Jalan Embong Malang, tempat penyelenggaraan pameran
di masa lalu.
Sebelumnya, pada 1993, Surabaya menjadi kota pertama di Indonesia
yang menjadi penyelenggara pameran filateli kompetitif tingkat
internasional. Saat itu, diselenggarakan Pameran Filateli Asia-
Pasifik "Surabaya '93" yang sukses besar dan dikunjungi ratusan ribu
orang.
Kini, dalam pameran yang diadakan di akhir tahun 2004, pengunjung
juga dapat menyaksikan dan mengikuti berbagai acara pendukung
lainnya. Termasuk yang menarik untuk dibeli dan dikoleksi adalah
lukisan-lukisan karya perupa Indonesia terkemuka, Sunaryo, yang
dijadikan sebagai desain utama lembar kenangan (souvenir sheet) yang
diterbitkan untuk menyambut pameran "Soerabaija 2004" kali ini. Ada
tujuh lembar kenangan yang akan diterbitkan Direktorat Jenderal Pos
dan Telekomunikasi. Lembar-lembar kenangan itu diperkirakan akan
segera habis terjual, karena bentuknya yang indah dan jumlah cetaknya
yang terbatas. (B-8)
----------------------------------
HOME | Today's News | Shopping | Add URL Copyright 1999-2004
© SuratkabarCom Online
|