suratkabar.com

Domain For Sale

suratkabar.com

News Indonesia SuratkabarCom

A Gift For You.....

Merenung 82 Tahun PFI
29/03/2004 (21:00)

TOKYO (LoveIndonesiaPhilately) - Hari ini 29 Maret tepat 82 tahun lalu Perkumpulan Filatelis Indonesia (PFI) berdiri. Tentu dengan nama lain. Mau tahu lengkap sejarahnya, coba buka http://prangko.or.id

Banyak sekali perubahan. Apakah berubah semakin baik atau tidak, menjadi masalah lain karena perjalanan waktu juga membuktikan segalanya serba lain.

Terpenting memang mengintrospeksi diri, melihat diri kita masing- masing, apakah kita sudah menyumbangkan sesuatu buat Filateli Indonesia atau belum. Atau mungkin hanya menjadi pendengar, pembaca dan pengamat di belakang meja saja?

Tidak bisa disalahkan kalau memang demikian. Mengapa? Karena hobi filateli sangat pribadi. Istilah keren sekarang Privacy harus dilindungi. Atau mungkin berlindung di balik batu? Tak tahulah.

Masalah sangat pribadi filateli ini perlu digoyangkan oleh orang yang memang suka berorganisasi dan sekaligus berfilateli. Orang macam inilah yang sangat jarang di Indonesia.

Suka berorganisasi saya tak ragu karena banyak waktu di Indonesia. Daripada menganggur lebih baik atif di sana sini. Bahkan kebanyakan waktu sampai muncul keributan akibat kebanyakan ngomong sana-sini.

Suka berfilateli, ini yang repot. Kocek kantong terbatas. Padahal filateli butuh banyak uang dan uang bukan jatuh gratis dari awan seperti hujan. Kalau yang disebut suka filateli hanya melototin saja, semua orang Indonesia pasti suka filateli.

Perkawinan kedua unsur itulah yang bisa menghidupkan perfilatelian di Indonesia.

Bagaimana dengan peran Posindo? Besar sekali. Tapi namanya pedagang, apa pun yang bisa dijadikan duit ya dijadikan duit. Bedanya, Posindo milik pemerintah (mayoritas saham dipegang pemerintah), jadi harus ada sebagian usahanya disalurkan ke bidang sosial.

Untunglah bukan 100% milik swasta. Kalau 100% milik swasta habislah kita semua tercekik model mirip terikat tengkulak picik.

Lalu apakah bidang sosial itu sudah dijalankan? Sudah. Tapi pertanyaan tidak berhenti sampai di sana, seberapa jauh jawaban "sudah" itu dilaksanakan? Seberapa jauh keterbukaannya kepada pencinta filateli dan masyarakat?

Bisa hitung sendiri mungkin, biaya pasang iklan satu halaman di koran terbesar di Indonesia, berwarna lagi, dibandingkan biaya yang dikeluarkan untuk filateli - semua harus dibandingkan dalam hitungan per tahun agar adil, APAKAH SUDAH ADIL dan bisa dikatakan bersosialisasi dengan baik khususnya di masyarakat filateli Indonesia?

Terus kita ingat lagi soal Sejuta Filateli. Di mana hasilnya saat ini? Cobalah PFI dan atau Posindo membuka sedikit gambaran data yang dihasilkan atas proyek Sejuta Filateli.

Jumlah orang bertambah, apakah sesuai dengan pertambahan kualitas aatau mutu filatelis yang ada di Indonesia?

Semua serba tandatanya, semua serba tak tahu, semua serba kira-kira. Saya sendiri kadang bingung sendiri mau ngomong apa karena serba ketidaktahuan dan serba ketidakpastian ini. Negara kira-kira, begitulah Indonesia.

Tak ada gading yang tak retak. Saya pun penuh dengan kekurangan. Anda pun semua juga pasti demikian. Terpenting, mari kita membuka diri masing masing untuk saling membangun perfilatelian Indonesia.

Jangan merasa sok sendiri, jangan simpan ilmu filatelimu, jangan merasa hebat sebagai penerbit dan penguasa prangko, jangan berpikir hari ini saja, dan jangan cari duit melulu memeras kalangan filatelis.

Layaknya budaya timur yang saling mengingatkan dan merendah, marilah kita semua bekerja keras untuk kemajuan filateli. Tak perlu berkoar, tapi tancapkanlah tujuan dan greget gita kuat-kuat demi filateli sehingga menghasilkan yang positif, lebih baik dan berguna bagi masyarakat filateli Indonesia.

Selamat dan semoga masyarakat filatelis Indonesia semakin maju ! Cinta tanah air cinta filateli !

Richard Susilo


HOME | Shopping | Add URL | Join Mailing List StampsCollectors

Copyright 1999-2004 © LoveIndonesiaPhilately 26112002-2004